KAMMI merupakan langkah awalku untuk
ikut berorganisasi. Aku mengenal KAMMI dari teman sekelasku yang sudah masuk
KAMMI duluan. Awalnya hanya iseng-iseng aja untuk menanyakan organisasi apa
yang dia ikuti. Ternyata dia mengikuti organisasi KAMMI. Apa siy KAMMI itu?
Namanya sangat asing ditelingaku. Setelah mendengarkan penjelasan darinya, aku
pun ingin masuk ke KAMMI. Dia memberitahuku bahwa akan diadakan DM 1 dalam waku
dekat, aku pun langsung mendaftar untuk ikutan, tidak lupa pula ajak 1 teman,
gak asik kalo gak ada temen. Setelah mendaftar dengan salah satu kakak tingkat
dari FKIP *oya aku merupakan mahasiswi UMRAH jurusan akuntansi angkatan 2010*,
kami diharuskan ikut Pra DM.
Setelah mengikuti pra DM, akupun
memutuskan ikut DM 1 di Sebauk tangggal 1 sampe 3 April 2011. Awal ikut DM 1
masih pake celana jeans, sekali sampai disana ternyata kakak-kakaknya pada pke
rok + jilbab lebar. Baru tau kalo acara itu mesti pake rok, alhasil aku yang
cuma bawa 1 rok, mesti pake selama 3 hari. Tidak pernah terlentas dipikiranku
untuk mengenakan rok, kecuali pas sekolah dulu, itupun memang kewajiban.
Sempet ada rasa mau pulang pada
waktu mengikuti DM 1, tidur di bawah lantai, makan bareng-bareng adalah hal yang pertama kali aku lakukan selama
hidupku. Tapi, aku gembira ikut itu semua, yang awalnya suntuk + bosan,
lama-lama hilang karena temen-temen disana asik-asik. Alhamdulillah setelah
melewati 3 hari, acara DM pun selesai dan ternyata aku lulus masuk menjadi
anggota KAMMI.
Begitulah kisah aku masuk menjadi
anggota KAMMI, terus kenapa aku mengambil judul “KAMMI Mengalihkan Duniaku”, yapp karena KAMMI lah yang merubah
seluruh duniaku. Karena KAMMI aku menjadi tau bahwa memakai celana itu masih
membentuk aurat, mesti pake jilbab yang nutupin dada, mengerti masalah batasan
pergaulan antar lawan jenis, dan masih buuanyaakk lagi. Dan itu semua aku tau
semenjak masuk KAMMI.
Aku yang dulu berbeda dari aku yang
sekarang setelah masuk KAMMI, aku pakai jilbab itu karena terpaksa disuruh oleh
guru agama di sekolahku pada waktu kelas XI. Awal dari terpaksa itu aku tidak
hanya mengenakannya di sekolah tapi di luar sekolah juga, tapii ya memang hanya
sekedar nutup kepala, jilbab masih mini dan masih pakai celana jeans. Aku yang
dulu adalah yang bergaul dengan semua teman termasuk teman laki-laki. Kami suka
bercanda dan tertawa bareng. Selama di SMA, aku memang tidak ikut organisasi
apapun termasuk Rohis, tapi aku pernah mewakili sekolahku ikut lomba asmaul
husna bareng teman-teman, ya walaupun kami tidak menang. Ya itulah masa-masa
SMA ku, aku sangat menyukai masa SMA.
Pasca mengikuti ikut DM 1, aku masih
tetap seperti aku yang dulu. Cuma aku mesti mengikuti liqo’ setiap pekannya.
Aku sangat mengagumi murobbiku dan murobbiku lah yang membuat aku berpikir
bahwa akhwat ya mesti mengenakan rok + jilbab yang menutupi dada. Tapi aku
tidak semudah itu untuk merubah pakaianku, kata my murobbi semua itu butuh
proses gak harus cliinngg semua langsung berubah. Alhasil, aku pun hanya
mengenakan rok sewaktu ikut liqo’ dan acara-acara KAMMI.
Aku sempat vakum lama dari KAMMI,
aku tidak pernah mengikuti kajian-kajian yang diadakan KAMMI, tidak pernah ikut
rapat tapi aku masih mengikuti Liqo’. Sempat berpikir ingin keluar dari KAMMI,
kenapa? Karena menurutku kakak-kakak di KAMMI hanya akrab kepada orang yang
mereka kenal dan mereka anggap hebat. Yaap, aku merasa diacuhkan dan merasa
tersisihkan selama mengikuti KAMMI. Alhasil aku benar-benar menghilang dari
semua kegiatan yang berbau KAMMI. Dan aku tetap seperti dulu yang masih pake
celana jeans dan aku hanya memikirkan kuliah tanpa ikut organisasi.
Hal yang membuat aku kembali ke
KAMMI adalah disaat aku disms untuk mengikuti rapat dalam rangka membentuk LDK
di Fekon, waktu itu yang ada dibenakku adalah ini sesuatu yang baru dan aku
mesti ikut. Dan aku pun mengikuti rapat tersebut, dan ternyata aku terpilih
menjadi bendahara. Karena kita tidak boleh menolak amanah, ya akhirnya aku
menerima amanah tersebut. Semenjak aktif di LDK, aku pun jadi kembali mengikuti
acara-acara KAMMI. Dan itu merupakan dorongan dari kakak-kakak Fekon, menurutku
mereka merupakan akhwat tangguh dan aku sangaatt menggumi mereka.
Perlahan-lahan aku mulai merubah
cara berpakaianku, semester 5 aku bertekad ingin memakai rok dan aku mengoleksi
satu persatu. Tapi, hanya khimar yang masih tipis dan baru sekarang aku belajar
memakai khimar yang tidak transparan, yaa semenjak semester 6 dan tidak lupa
juga pakai kaos kaki.
Mengapa aku mencintai KAMMI? Karena
KAMMI separuh hidupku, karena KAMMI yang mengajariku banyak hal, karena KAMMI
yang merubah hidupku..
I
love KAMMI ♥ ♥ ♥
*penulis adalah
Larasati Sunarto mahasiswi UMRAH Fakultas Ekonomi semester 6*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar